Kamis, 03 April 2014

IKLIM DAN MEDAN

IKLIM DAN MEDAN
Pada kegiatan di alam bebas, sebagian besar waktu kegiatan berhubungan langsung dengan alam. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui gejala – gejala alam. Keadaan alam disekitar kita sering dapat merupakan petunjuk akan keadaan lain. Dengan mengetahui hal-hal tersebut kita dapat melakukan kegiatan dengan suatu rencana yang telah dipersiapkan dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi yang akan dihadapi maupun keadaan lainnya dengan aman, nyaman, tenang juga menyenangkan. Kita dapat mempelajari iklim dan cuaca dengan lebih mendalam dalam ilmu klimatologi. yang merupakan bagian dan ilmu Meteorolog.

Meteorologi terbagi atas:
- Bio Klimatologi
Ilmu yang mempelajari hubungan antar iklim dan mahkluk hidup
- Agricultural Meteorologi
Ilmu yang mempelajari hubungan antara cuaca dan pertanian.
- Synoptic Meteorotogi
Ilmu yang mempelajari suatu peramalan khusus mengenai cuaca (fore castin

IKLIM :
Keadaan rata-rata cuaca dalam waktu yang reatif aman disuatu daerah tertentu. Menurut ketentuan jangka waktu tersebut adalah selama 30 tahun.

CUACA:
Keadaan udara disuatu tempat pada saat tertentu dalam waktu yang relatif singkat. Cuaca senantiasa dapat berubah-ubah dalam waktu reatif singkat Sedang iklim bersifat lebih tetap dalam jangka waktu lebih lama. Unsur-unsur yang mempengaruhi iklim.

Elemen Iklim :
Sinar matahari, Kelembaban, temperatur, hujan, tekanan udara, angin, awan.

Faktor iklim:
Latitude. altitude, vegetasi. type tanah, groun cover. Berdasarkan letak geografis, bumi kita dibagi atas 3 iklim.

Iklim tropis :
23.5 LU – 23.50 LS

Iklim Subtropis :
23.5°LU – 66.5° LU dan 23.5° LS – 66.5° LS.

Mini Kutub :
66.5° LU – 90° LU dan 66.5°LS – 90° LS.

Dalam kesempatan ini hanya akan dibahas mengenai keadaan tropis. Indonesia merupakan negara beriklim tropis disekitar khatulistiwa serta letak geografisnya terletak antara dua benua yaitu Asia dan Australia, juga terdiri dan pulau-pulau yang dikelilingi oleh lautan, mengakibatkan adanya beberapa zone vegetasi hutan. Serta beberapa type hutan. Pada kesempatan ini hanya membahas tentang type hutan. stepa dan savana.

TYPE HUTAN STEPA & HAVANA

1. Hutan Payau (mangnove)
Ciri-ciri : Tidak terpengaruh oleh iklim. terpengaruh oleh pasang surut, tanah tergenang air Laut. tanah lumpur atau pasir terutama tanah liat dataran rendah pantai. Hutan tidak mempunyai stratum tajuk. perakaran pohon berupa lutut ( knee root ) atau akar jangkung ( still root ). Pohon-pohon dapat mencapai tinggi 30 meter dengan komposisi yang miskin jenis.
2. Hutau Rawa (Swamp forest)

Ciri-ciri : Tidak terpengaruh oleh iklim, tenggenang air tawar, terdapat dibelakang hutan payau. tajuk terdiri dan beberapa strata, potion dapat mencapai tinggi 50 – 60 meter. Hutan rawa disebut juga sebagai fress water swamp forest. Hutan rawa terutama terdapat di Sumatera dan Kalimantan mengikuti sungai-sungai besar.

3. Hutan Pantai ( standart forest)
Ciri-ciri : Tidak terpengaruh iklim, tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung), terdapat pada dataran rendah pantai. pohon kadangkala penuh dengan epifit antara lain : Paku-pakuan dan anggrek. terdapat terutama di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera, dan Sulawesi.
Hutan Gambut (peat swamp forest) Ciri-ciri : lklim selalu basah, tanah tergenang air gambut, lapisan gambut 1-2 meter, PH 3.2, dataran rendah rata. terdapat di Kalimantan Tengah dan Barat, Sumatera Selatan dan Jambi.

4. Hutan Kerangas ( heath forest)
Ciri-ciri : lklim selalu basah, tanah pasir podsol yang miskin zat hara dan dengan diameter 10-20 cm. terdapat di Kalimantan Tengah. Kerangas : lstilah Dayak Laut Serawak, yaitu tanah miskin yang tidak tumbuh padi.

5. Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest)
Ciri-ciri : Iklim selalu basah. curah hujan tinggi. dan merata, tanah kering sampai lembab dan bermacam-macam jenis tanah. Mayoritas hidup tumbuhan berkayu (perpohonan. liana). tumbuhan berbatang kurus (tidak banyak cabang. kulit tipis). Terdapat di pedalaman. pada tanah rendah sampai berbukit (1000 mdpl) sampai pada dataran tinggi (s/d 4000 mdpi). Dapat dibedakan menjadi 3 zone menurut ketinggiannya : Hutan Hujan Bawah (2 – 1000 mdpl). Hutan Hujan Tengah (1000 – 3000 mdpl), Hutan Hujan Atas (3000 – 4000 mdpl). Terdapat terutama di Sumatera. Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian.

6. Hutan Musim (Monsoon Forest)
Ciri-ciri : Dipengaruhi iklim musim. terdapat banyak jenis tumbuhan yang menggugurkan daun, hanya ada satu ketinggian tajuk ± 25 – 30m, terdapat pada dataran rendah. rata-rata berbukit-bukit sampai dataran tinggi kering dengan bermacam-macam jenis tanaman terdapat secara mozaik didataran hutan seperti di Karawang. Cirebon. Jawa tengah. Jawa timur dan Nusa tenggara. Dapat dibedakan menjadi 2 zone menurut ketinggiannya Hutan Musim Bawah (2 – 1000 mdpl) Hutan Musim Tengah – Atas (1000 -4000 rndpl). stepa.
Yang dimaksud dengan stepa adalah suatu daerah merupakan daerah peralihan antara/dari hutan tropis berdekatan/semakin dekat sekitar hutan tumbuh.
Daerah savana mempunyai temperatur sepanjang tahun.

INTERPRETASI IKLIM & MEDAN CLOUDINESS (Keawanan)
Dengan mengetahui formasi-formasi awan. kita dapat meramal / memperkirakan keadaan cuaca dalam waktu dekat. Akan diurai 10 macam bentuk keawanan.

1. Cirrocumulus Clouds
Bulatan-bulatan kecil awan yang terkumpul member.tuk suatu hamparan berarak-arak bawah langit biru cerah, biasanya membawa alamat cuaca yang balk dalam waktu dekat, diikuti / disusul dengan air kencang serta hujan yang tidak lama. Awan ini melayang pada ketinggian 5 – 8 km.

2. Altocumulus Clouds
Semacam Cirrocumulus Clouds dengan bentuk berupa pilinan tali yang lebih besar. lebih tebal, tidak terlalu putih dan dengan bayangan pada lipatannya. Awan ini membawa tanda bahwa cuaca baik, biasanya terlihat setelah angin kencang yang disertai hujan. Altocumulus melayang pada ketinggian 1.5 – 6 km

3. Cumulonimbus Clouds
Gumpalan besan awan yang membumbung dan setinggi hampir 6 km dengan bentuk melebar pada bagian yang tinggi. Awan ini membawa pertanda akan turun hujan lebat, angin kencang disertai gemuruh guntur dan kilat. Cuiiiulonimbus membumbung dan ketinggian 1.5 -10 km.

4. Cumulus Clouds
Kumpulan awan yang paling mudah dikenali sebagai bongkahan kapas-kapas putih yang melayang pada ketinggian 2,5 km. Awan ini hanya membawa pertanda bahwa cuaca akan cerah bila bongkahannya terpisah jauh. tapi bila keadaan angin rnembuatnya menjadi berkumpul menjadi suatu bongkahan yang hesar, maka akan menjadi hujan besar. bila ditengah lautan teriihat awan cumulus tanpa kehadiran awan lain di langit, seringkali menunjukkan bahwa dibawahnya tendapat daratan.

5. Cirrus Clouds
Awan yang membentuk seperti tali putih yang terurai dengan bagian yang terurai 11 membumbung keatas. Awan mi biasanya tenhihat pada saat cuaca yang baik dengan angin sedang. Cirrus melayang pada ketinggian 5 – 9 km.

6. Cirrostratus Clouds
Awan yang terbentuk dan partikel es dan terlihat seperti cirrus. tetapi tidak melenting I membumbung keatas. Hanya awan ini membuat lingkaran / gelang cahaya di sekeliling matahari atau bulan. Bila lingkaran cahayanya besar. pertanda cuaca baik. sebaliknya bila kecil dan lebih dekat ke lingkaran matahari atau bulan. pertanda cuaca akan kurang menyenangkan. Bila langit ditutupi oleh awan cirrus dan langit diatasnya terlihat gelap dan formasinya berubah jadi Cirrostratus maka pertanda hari akan hujan. Cirrostratus melayang pada ketinggian 5 – 9 km.

7. Altos fratus Clouds
Suatu bentuk kabut kelabu yang menyebar di matahari atau bulan bisa terlihat seperti cahaya dibelakang tirai kabut. Bila kabut ini semakin tebal sehingga cahayanya benar-benan terhalang dan gelap. maka akan turun hujan. Aliostratus melayang pada ketinggian 2.5 – Skm.

8. Nimbostratus Clouds
Awan yang berupa selimut tebal dan membentang gelap. merupakan pentanda akan turun hujan dalam 4 – 5 jam mendatang dan biasanya hujan berlangsung selama benjam jam. Nimbostratus melayang pada ketinggian 1,5 – 5 km.

9. Stratocumulus Clouds
Awan yang merupakan suatu bentuk udara dingin. kasar. berbentuk masa yang berombak-ombak. biasanya menutupi seluruh langit. walaupun seringkali tipis cukup bagi matahani menyibaknya. Pancar cahaya dapat ditimbulkan dan awan ini
tetapi biasanya menghilang pada sore hari dan meninggalkan langit yang bersih pada malam harinya. Awan mi melayang pada ketinggian kurang dari 2.5 km.

10. Strato Clouds
Awan yang sangat tipis dan kondisi lapisannya sama/seragam seperti kabut di udara. seringkali tergambar bagaikan bukit kabut ketika awan terjadi. Awan stratus bukan pertanda akan hujan normal tetapi dapat memproduksi gerimis kecil. Ketika bentuknya menjadi lebih tebaUberkabut semalaman dan menutupi langit pada pagi harinya. biasanya disusul de.ngan hari yang baik. Stratus ini berada pada ketinggian 2.5 km. -
Selain melihat bentuk-bentuk keawanan untuk memperkirakan keadaan cuaca dapat juga melihat keadaan langit atau angkasa seperti pepatah kuno mengenai cuaca : “Red sky at night, shepherd’s delighted sky in the morning, shepherd’s warning”
  • Langit merah pada saat matahari terbenam, sebagai petunjuk bahwa hujan akan turu (kurang lebih 2 jam mendatang)
  •  Langit merah pada pagi hari adalah petunj ak bahwa badai/angin kencang akan datang mendekat.
  • Langit kelabu pada pagi hari (seperti mendung) biasanya awal dari hari yang cerah tanpa hujan.
  • Bila pagi-pagi terlihat kabut/halimun bergerak keatas dan lembah adalah pentanda cuaca terang. Tetapi bila kabut tetap pada posisinya di lembah­lembah hingga mendekati tengah hari, maka kemungkinan besar akan berubah menjadi hujan pada sore hari.
  • Bila malam hari langit terlihat cerah. membawa pertanda baik yang balk. cuaca tenang. Tetapi bila keadaan ini terjadi pada musim kemarau. suhu pada malam hari akan sangat dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar