Kamis, 03 April 2014

Apa yang Harus Disiapkan untuk Solo Traveling?

Butuh keberanian lebih bagi Anda, terutama perempuan, untuk traveling sendirian. Ada beberapa hal selain faktor keamanan yang patut diperhatikan. Sebelum solo traveling, inilah beberapa hal yang perlu disiapkan.

Setidaknya solo traveling identik dengan 2 hal: kebebasan dan keamanan. Dari perencanaan sampai perjalanan, traveler bebas menentukannya sendirian. Anda bebas memilih itinerary, menentukan bujet sendiri, menginap di hotel apa, makan di restoran mana. Semuanya bebas Anda tentukan tanpa perlu melirik keinginan atau bujet partner traveling.

Sebaliknya, keamanan adalah risiko terbesar bagi seorang solo traveler. Tanpa ada partner traveling, Anda lebih rawan terkena pencurian atau bahkan penipuan. Itulah mengapa wanita yang melakukan solo traveling perlu ekstra hati-hati selama perjalanan.

Namun dengan persiapan dan perencanaan yang matang, agenda solo traveling Anda bisa jadi sangat menyenangkan. Tak jarang traveler yang bisa melewati rintangan di tempat paling rawan sekalipun.

detikTravel pada Rabu (27/2/2013) berbincang dengan dua traveler kenamaan Indonesia: Gol A Gong dan Asma Nadia. Gol A Gong adalah travel writer yang tersohor oleh serial Balada Si Roy, sementara Asma Nadia terkenal oleh bukunya The Jilbab Traveler. Dari hasil perbincangan tersebut dan beberapa sumber lain, berikut 10 hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda traveling seorang diri:

1. Kenali plus dan minus solo traveling

Sebelum melakukan perjalanan seorang diri, sadarilah hal-hal berikut: kenapa Anda ingin sendirian? Apa tujuannya? Ke mana destinasi Anda? Apakah medan yang akan dilalui tergolong aman? Apa saja yang harus disiapkan?


Ketahuilah bahwa traveling solo berarti kebebasan dalam mengatur agenda perjalanan. Namun, faktor keamanan dan kesepian juga patut diperhatikan. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang destinasi dan perjalanan yang akan dilewati.

"Informasi soal destinasi harus sudah tahu, kalau mau ke banyak tempat harus tahu mau ke mana duluan," kata Asma Nadia.

2. Ketahui modus penipuan

Cari tahu tentang modus-modus penipuan yang biasa dialami turis di tempat tujuan. Jangan sampai Anda terjebak di lubang yang sama seperti turis-turis sebelumnya.

Tanpa partner traveling, Anda akan lebih riskan terhadap tindak kriminalitas dan penipuan. Anda juga akan lebih kewalahan ketika mendadak sakit dan tidak enak badan.

Oleh karena itu sebelum berangkat, ketahui berapa lama perjalanan dan detail bujet yang dibutuhkan. Termasuk soal kisaran biaya taksi dari bandara ke hotel. Hal ini penting untuk mencegah penipuan kalau-kalau harga melambung tinggi.

Kalau Anda tiba larut malam di tempat tujuan, jangan lupa beritahu hotel Anda sebelumnya. Selama perjalanan, berjalanlah dengan percaya diri namun tetap waspada. Bawalah brosur berisi peta dan jadwal transportasi umum sebelum meninggalkan hotel. Jangan berpakaian seperti 'turis' nyentrik dengan kamera DSLR digantung di leher.


Berbohonglah sedikit kalau bertanya. Misalnya kalau Anda hendak ke museum, bisa bertanya kepada orang lokal, "Bisa tunjukan arah museum? Saya mau bertemu dengan teman di sana."

3. Riset seputar destinasi tujuan

"Search destinasi, buka internet. Cari banyak hal, wawancara orang lokal," tutur Gol A Gong saat diwawancara detikTravel.

Riset adalah bagian dari perencanaan pra-traveling. Kalau Anda pergi seorang diri, rincinya riset harus dilipatgandakan. Jangan sampai ada hal yang terlewat, apalagi terkait transportasi dan akomodasi selama perjalanan. Semakin rinci itinerary Anda, semakin Anda tidak mudah tersesat.

4. Kepada siapa kita harus percaya?

Salah satu alasan terbaik untuk traveling sendirian adalah bertemu dengan orang-orang baru. Anda bisa memperluas jaringan pertemanan, tak peduli dengan siapa dan asalnya dari mana. Tapi justru inilah yang membuat risiko perjalanan Anda semakin tinggi.

Anda boleh saja berkenalan dengan orang baru, warga lokal atau traveler lain. Tapi Anda harus tetap waspada, jangan sampai terkena modus penipuan. Saat berkenalan dengan traveler lain, Anda boleh saja menghabiskan waktu bersama dan berbagi itinerary. Tapi kalau Anda mulai merasa disusahkan olehnya, lebih baik ucapkan selamat tinggal dan lanjutkan perjalanan.


"Waspada dengan orang lain, siapa pun itu. Tentukan kapan waspada, kapan menerima kebaikan orang," tambah Asma Nadia.

5. Jangan terlalu banyak bawa pakaian

Saat traveling sendirian, tentunya Anda tak mau membawa koper dengan jumlah banyak atau beberapa ransel yang isinya kebanyakan adalah pakaian bukan? Hal ini akan menyulitkan Anda membawa barang saat perjalanan. Atau jangan-jangan, Anda selalu butuh porter saat di bandara atau terminal?

"Bawa baju jangan terlalu banyak. Tas juga nggak usah terlalu banyak. Simpel-simpel saja," kata Gol A Gong.

6. Jangan berpakaian nyentrik

Penting bagi Anda untuk tidak tampil mencolok di antara warga lokal. Cara berpakaian adalah cara adaptasi yang paling mendasar dan paling ampuh bagi tiap traveler. Jangan sekali-kali memamerkan harta seperti perhiasan, atau bersikap sombong hanya karena Anda seorang wisatawan.

"Kalau memungkinkan berkostumlah seperti kebanyakan backpacker dunia: celana pendek, sepatu gunung. Simpel. Kalau datang ke satu kota, orang-orang sudah paham soal backpacker. Mereka bisa beritahu destinasi-destinasi dan hotel yang murah," tambah Gol A Gong.


7. Bawa obat-obatan pribadi

"Obat-obatan pribadi atau vitamin jangan lupa dibawa," tutur Asma Nadia. Melengkapi Gol A Gong, selain tak boleh nyentrik, berpakaian juga harus disesuaikan dengan kondisi cuaca atau sesuai kebutuhan.

Tak hanya itu, stamina Anda juga patut diperhatikan sebelum dan selama perjalanan. Asma Nadia menuturkan, Anda akan sangat terbantu kalau sebelumnya sering olahraga.

"Banyak destinasi yang naik tangga, main fisik. Great Wall misalnya. Jabal Nur dan Jabal Tsur juga curam. Acropolis letaknya di atas bukit yang tinggi," tambahnya.

8. Pegang mata uang lokal sebelum sampai di negara tujuan

Sebelum berangkat traveling solo ke negeri orang, jangan lupa membawa uang lokal. Konversikan bujet Anda dari rupiah ke mata negara uang yang bersangkutan.

"Menghitung uang gampang, bisa search di web. Minimal kita tahu butuh uang berapa kalau mau menuju sebuah destinasi," tambah Asma Nadia.


9. Peta dan buku panduan wisata

Kedua benda ini sangat penting bagi Anda yang traveling sendirian. Selain itu, ikut komunitas-komunitas traveling juga sangat membantu dalam mencari informasi tentang sebuah destinasi.

"Ikutan komunitas traveling buat informasi, kalau-kalau bisa buat menginap gratis," tambah Asma Nadia.

10. Backup dokumen-dokumen penting

Baik Anda akan traveling di dalam negeri maupun luar negeri, dokumen pribadi adalah penting. Oleh karena itu ada baiknya Anda memfotokopi KTP, paspor, dan dokumen-dokumen penting lainnya untuk dibawa saat perjalanan. Anda juga bisa menyimpannya dalam bentuk softcopy sehingga tidak hilang secara 'fisik'.

"Back up dokumen dengan cara foto kopi dan copy scan, lalu diemail. Dokumen fotokopi dipisah dengan dokumen asli. Kalau dokumen asli atau fotokopi hilang, tinggal download dari email," kata Asma Nadia.


Sumber: DetikTravel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar